MENYIMAK
KONSENTRATIF
A. Hakikat
menyimak konsentratif
Menyimak konsentratif
ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memperoleh
pemahaman yang baik terhadap informasi yang disimak. Menyimak konsentratif pada dasarnya adalah
bagian dari menyimak komprehensif. Penggolongan menyimak konsentratif ke dalam
menyimak komprehensif berkaitan dengan aktivas yang terjadi pada menyimak
konsentrasi yang fokusnya menelaah pembicaraan/hal yang disimaknya. Tujuan
utama menyimak konsentratif adalah tertangkapnya berbagai informasi yang
disampaikan oleh penutur sehingga ide dari pembicara dapat dipahami dengan
baik.
B. Kegiatan-kegiatan
yang tercakup menyimak konsentratif
Kegiatan-kegiatan
yang tercakup dalam menyimak konsentratif adalah :
1.
Mengikuti petunjuk yng terdapat dalam
pembicaraan
2.
Mencari dan merasakan hubungan-hubungan
seperti kelas, waktu, urutan serta sebab –akibat
3.
Mendapatkan atau memperoleh butir-butir
informasi tertentu
4.
Memperoleh pemahaman dan pengertian yang
mendalam
5.
Merasakan serta menghayati ide-ide sang
pembicara, sasaran maupun pengorganisasinya
6.
Memahami urutan ide-ide sang pembicara
7.
Mencari dan mencatat fakta-fakta penting
(Anderson dan Dawson dalam Tarigan, 1987: 45)
C. Tujuan
Menyimak
Secara
umum tujuan menyimak adalah menangkap, memahami, dan menghayati pesan, ide,
gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.Tujuan tersebut dapat dirinci
berdasarkan aspek yang ditekankan menjadi:
1. Mendapatkan fakta
2. Menganalisis fakta
3. Mengevaluasi fakta
4. Mendapatkan inspirasi
5. Menghibur diri
6. Meningkatkan kemampuan berbicara
D.
Strategi
Menyimak Bahasa
Menyimak bahasa
dapat menggunakan dua strategi yaitu memusatkan perhatian dan membuat catatan.
1. Memusatkan Perhatian
Agar
dapat melakukan menyimak dengan baik, kita harus memusatkan perhatian pada tuturan
pembicara. Penutur atau pembicara biasanya menggunakan isyarat visual dan
verbal untuk menyampaikan pesan dan mengarahkan perhatian penyimak. Isyarat
visual meliputi gerak tubuh (gesture), tulisan atau kerangka infromasi penting,
dan perubahan ekspresi wajah. Isyarat verbal meliputi perhentian, naik turunnya
suara, lambatnya pengucapan butir-butir penting, dan pengulangan informasi
penting.
2. Membuat Catatan
Membuat
catatn dapat membantu aktivitas menyimak karena mendorong berkonsentrasi,
menyediakan bahan-bahan untuk mereviu, dan dapat membantu mengingatkan. Akan
tetapi membuat catatan juga memerlukan konsentrasi. Hal ini jelas mengganggu
proses menyimak itu sendiri. Agar membuat catatan sewaktu menyimak tidak
mengganggu konsentrasi, sebaiknya saran-saran berikut dipertimbangkan:
1. Catatan
bersifat sederhana
Catatan yang kecil-kecil dan panjang
tidaklah praktis karena yang dapat kita tangkap dari infromasi lisan bukanlah
kalimat utuh, melainkan ide-ide pokok yang berupa frase-frase atau kalimat
pendek. Oleh karena itu dalam membuat catatan sebaiknya menggunakan bentuk
krangka atau outline. Yang kita catat adalah ideide pokok atau informasi
yang kita anggap penting, ide-ide yang menonjol, materi-materi yang faktual
2. Catatan
menggunakan singkatan-singkatan dan simbol-simbol
pilihlah singkatan-singkatan atau
simbol-simbol yang kita pahami dengan baik
3. Catatan
harus jelas
Meskipun catatan kita tulis secara
cepat, namun faktor kejelasan harus dinomorsatukan agar kita tidak kesulitan
jika membaca ulang tulisan tersebut. Kejelasan itu minimal untuk diri kita
sendiri.
E. Contoh
Menyimak konsentratif
1. Seorang siswa ketika membaca sebuah
novel dengan penuh konsentrasi agar dia bisa menemukan isi dari pada novel
tersebut.
2. saat
mahasiswa melaksanakan tes toefl sesi listening, ia melakukan simak
konsentratif agar dapat memahami maksud sang pembicara dengan tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar